DESA WISATA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT

DESA WISATA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT
DESA WISATA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT
DESA WISATA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT
DESA WISATA KRAKITAN KECAMATAN BAYAT

Desa ini berjarak 5 km dari pusat Kecamatan Bayat atau sekitar 10 km dari ibu kota Kabupaten Klaten ke arah tenggara. Desa ini mempunyai beberapa obyek yang antara lain Pemancingan, Museum Tani, Gardu Pandang diatas Bukit, berbagai jenis burung ternak, dan Gardu Pandang Bersejarah di Gunung Gajah. Salah satu wisata dengan potensi unggulan berupa Rowo Jombor yang awalnya dibangun untuk irigasi di sekitarnya. Selain itu pengunjung dapat memancing dan menikmati hidangan menu ikan goreng/ikan bakar), rekreasi serta pengunjung dapat makan di atas keramba rakit di tengah-tengah danau. Tetapi pada bulan juli 2021 di Revitalisasi oleh pemerintah provinsi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Mulai dari pembongkaran keramba, pemancingan, warung apung hingga pembangunan plasa kuliner. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten berharap waduk tersebut menjadi destinasi wisata unggulan, adanya penataan ini menjadikan Rowo Jombor difungsikan sebagai penampungan tadah hujan. Begitu juga untuk pengairan lahan persawahan. Namun lebih dari itu, pemkab akan menjadikan Rowo Jombor sebagai destinasi wisata ungulan yang terintegrasi dengan Bukit Sidoguro dan Jimbung.

Kawasan sisi timur Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat menjadi salah satu spot favorit muda-mudi Klaten menikmati senja. Saat cuaca cerah, pengunjung terutama para muda-mudi berdatangan ke tempat itu.Karamba yang sebelumnya memenuhi tempat itu sudah dibersihkan termasuk enceng gondok. Selain itu, kawasan yang berada di dekat bendungan sisi timur waduk serta Taman Nyi Ageng Rakit itu cukup luas. Alhasil, tempat itu menjadi spot murah-meriah untuk menikmati senja. Wisatawan bisa menikmati pemandangan dan berfoto-foto sebab disediakan lokasi di perahu, perahu yang digerakkan disel itu cukup nyaman dengan kondisi air rawa yang tenang. Terbuat dari pelampung sejenis busa di bawahnya dan berlantai papan kayu. Perahu dihiasi dengan berbagai hiasan dari bunga, tempat duduk taman sampai bemo untuk spot Selfi. Untuk keamanan penumpang, disediakan baju pelampung tiap tempat duduk.

Di sana, ada Bukit Sidoguro dengan empat pohon buatan yang mirip dengan Supertree Grove. Tempat wisata itu berada di bukit batu karst pada ketinggian sekitar 300 meter dari permukaan laut (mdpl). Tidak heran jika hamparan perbukitan dan pepohonan mengelilinya. Selain empat replika Supertree Grove, pihak tempat wisata juga menyediakan gardu pandang dengan dua tangga guna memudahkan wisatawan agar tidak berdesakan saat menaikinya. Melalui gardu pandang Bukit Sidoguro, wisatawan bisa melihat perbukitan yang mengelilinginya. Bahkan, tempat wisata lain, yaitu Rowo Jombor juga terlihat dari sana. Meski demikian, untuk menuju gardu pandang, wisatawan harus dalam keadaan fit saat tiba di tempat wisata. Itu karena dari tempat pembelian tiket, pengunjung harus menempuh anak tangga yang cukup banyak, sehingga cukup menguras energi. Meski begitu, pemandangan sekitar yang dilihat selama perjalanan menuju puncak dan udara sejuk yang mendampinginya mungkin akan membuat wisatawan lupa akan rasa lelah. Puncak Bukit Sidoguro sudah ditata sedemikian rupa hingga terlihat indah. Di sana, terdapat beberapa spot foto unik yang Instagramable. Saat tiba di puncak, wisatawan dapat melihat sebuah taman kecil yang memiliki jalur menjuntai. Lokasinya tepat di tengah-tengah empat replika Supertree Grove.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0